02 Februari 2019
Penguatan Kapasitas Pelaksana PISEW 2019 Berbasis Teknologi dan Inovasi
Calon Tenaga Ahli Provinsi untuk kegiatan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) telah melaksanakan Workshop Implementasi Petunjuk Teknis Kegiatan PISEW 2019 pada minggu ke-4 bulan januari tahun 2019 di Bandung. Workshop yang berfokus pada peningkatan kapasitas pelaksana kegiatan di tahun 2019 ini agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Selain dilaksanakan tiga bulan lebih awal, workshop tahun ini juga secara intens melibatkan Badan Penelitian dan Pengembangan PUPR (Balitbang PUPR).
Dalam arahan pembukaan yang disampaikan oleh Soelistianing Kusumawati selaku Ketua Tim Pelaksana Pusat PISEW 2019, kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan pemahaman tentang kegiatan PISEW berdasarkan petunjuk teknis, dan mengenalkan produk Balitbang PUPR. Diharapkan dengan pemahaman dan pengetahuan tersebut, para peserta memiliki bekal yang cukup untuk meneruskan kepada para Asisten TAPr dan Fasilitator Masyarakat di provinsi masing-masing dalam rangka menciptakan fasilitator-fasilitator yang handal dan terampil.
Dilaksanakan selama enam hari, workshop ini dilaksanakan dengan dua mekanisme: Teori di ruang kelas dan pendalaman praktik di luar kelas. Dalam sesi kelas, para peserta diingatkan kembali mengenai kebijakan, strategi, serta petunjuk pelaksanaan PISEW 2019. Dikemas dalam suasana interaktif, para peserta diberi tugas untuk menyusun buku saku dan modul pelatihan yang akan mereka gunakan sendiri dalam melatih asisten dan fasilitator nantinya. Di sela-sela materi tersebut, diselipkan penyegaran berupa tayangan para peneliti dari Balitbang PUPR mengenai standar, pedoman, dan teknologi yang dapat diterapkan pada kegiatan PISEW.
Mengundang seluruh Pusat Penelitian dan Pengembangan, workshop ini dimeriahkan oleh para peneliti yang berkompeten dan fokus pada keahliannya masing-masing. Dari Pusat Penelitan dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (PUSJATAN) dihadirkan Gatot Sukmara, seorang ahli struktur jembatan yang menjelaskan mengenai standar perencanaan dan teknis pelaksanaan pembangunan jembatan dan juga mengenalkan teknologi JUDESA (Jembatan Untuk Desa, Asimetris). Sedangkan dalam keahlian terkait Jalan dihadirkan Dani Hamdani, yang menjelaskan terkait perkerasan jalan khususnya jalan aspal. Dalam workshop ini disampaikan juga bahwa produk litbang tidak hanya hardware namun juga software seperti yang disampaikan oleh Dimas Sigit Dewandaru mengenai Rural Access Index (RAI) sebuah mekanisme penghitungan kebutuhan desa akan akses/jalan dengan membandingkan jumlah penduduk yang memiliki akses dengan jumlah total populasi penduduk dalam suatu kawasan, sehingga didapatkan tingkat prioritas kebutuhan akan akses pada kawasan tersebut. Selain RAI, Dimas juga memamparkan Building Information Modelling (BIM), sebuah software yang menyajikan seluruh tahapan pengendalian proyek dalam satu wadah yang terintegrasi, sehingga meminimalisir perbedaan pemahaman antar stakeholder dalam sebuah proyek.
Sesi selanjutnya dari Pusat Penelitan dan Pengembangan Sumber Daya Air dihadirkan Susi Hidayah, peneliti muda yang menjelaskan mengenai standar pedoman perencanaan dan teknis pelaksanaan irigasi serta teknologi-teknologi yang mungkin dapat diterapkan pada kegiatan PISEW, seperti diantaranya teknologi ferrocement, dan irigasi modular. Dilanjutkan dengan pemaparan dari Pusat Penelitan dan Pengembangan Perumahan dan Permuukiman, dihadirkan Fitriyani Anggraini, kepala balai Air Minum Penyehatan Lingkungan Permukiman yang menjelesakan standar-standar yang dapat digunakan dalam merancang infrastruktur air minum dan sanitasi. Masih dalam Pusat yang sama, penjelasan mengenai struktur bangunan gedung disampaikan oleh Wahyu Wuryanti, seorang peneliti madya yang menjelaskan standar pedoman perencanaan dan teknis pelaksanaan bangunan gedung, dan mengenalkan teknologi litbang termasuk didalamnya Rumah Instant Sederhana Sehat (RISHA).
Setelah pelaksanaan kelas, keesokan harinya peserta diajak keluar kelas untuk berkeliling di laboratorium PUSJATAN dan PUSKIM. Laboratorium yang dikunjungi antara lain adalah laboratorium material dan bahan jalan, struktur jembatan, air minum dan sanitasi, serta material struktur bangunan Gedung. Dijelaskan oleh penyelia di masing-masing laboratorium, peserta terlihat sangat antusias bertanya dan berdiskusi berdasar pada pengetahuan yang pernah diaplikasikan di daerahnya masing-masing.
Berbekal dari penjelasan teori dalam kelas, dan kunjungan lapangan di laboratorium Balitbang, diharapkan melalui workshop ini dapat meningkatkan kapasitas para calon Tenaga Ahli Provinsi dalam melaksanakan kegiatan PISEW Tahun Anggaran 2019 sebaik-baiknya, dan sebagai nilai tambah, kegiatan PISEW berkomitmen menjadi salah satu program yang menerapkan produk litbang dalam rangka melaksanakan pembangunan infrastruktur permukiman dengan kualitas yang baik dan berkelanjutan. (TPP PISEW/W)