02 Oktober 2018
Mungkin Kami Sedikit Terbatas, Tapi Kami Juga Berdaya
International Labour Organization (ILO) memperkirakan 15% dari jumlah penduduk di dunia adalah penyandang disabilitas. Sekitar 82% dari penyandang disabilitas berada di negara-negara berkembang dan hidup di bawah garis kemiskinan dan kerap kali menghadapi keterbatasan akses atas kesehatan, pendidikan, pelatihan dan pekerjaan yang layak. Hal ini menjadikan penyandang disabilitas adalah minoritas terbesar.
Di sisi lain, terdapat pemahaman yang kurang di masyarakat kita pada umumnya. Keterbatasan fisik “terkesan” hanya dikasihani melalui pembangunan fasilitas dengan akses bagi penyandang disabilitas. Sejatinya, tak hanya akses, penyandang disabilitas juga dapat dan ingin menjadi anggota masyarakat yang produktif.
Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta, memiliki potensi pertanian berupa cokelat, pala, mukus (sejenis merica), rempah-rempah, kelapa cengkeh, durian, dan kokosan. Dana bantuan melalui kegiatan PISEW 2018 dimanfaatkan untuk memperbaiki jalan usaha tani sepanjang 1,6 km guna mempermudah pengangkutan hasil pertanian. Salah satu pekerja pada kegiatan ini adalah Bapak Agus Sorok. Laki-laki 41 tahun kelahiran Kulon Progo tanggal 31 Desember 1977 tersebut memiliki kekurangan fisik sejak lahir, yaitu kesulitan pada saat berjalan sehingga kadang harus berjalan dengan bantuan kedua tangannya menapak di tanah. Namun keterbatasan fisik tidak menyurutkan semangatnya untuk ikut membangun desanya.
Selanjutnya adalah Bapak Sudarmaji, 56 tahun, kelahiran Bantul 1 Desember 1962 beralamat di Dukuh Palang Jiwan RT 01 Desa Donotirto, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, yang ikut bekerja sebagai pekerja dalam kegiatan PISEW Tahun 2018 membangun jalan beton sepanjang 1.686 meter. Jalan ini digunakan untuk pengangkutan hasil bumi berupa cabai, bawang merah, jagung padi kedelai, dan ketela. Bapak dari 3 anak ini dulunya adalah seorang sopir, yang mengalami musibah kecelakaan, sehingga tangan kanannya harus diamputasi. Mengetahui ada kegiatan PISEW di Kecamatan Kretek, dengan semangatnya Bapak Sudarmaji langsung ikut mendaftar untuk bisa ikut bekerja. Pada pelaksanaan pembangunan, tugasnya adalah melangsir material split dan pasir.
Di kecamatan Likupang Timur, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, juga ada Ferry Rantung, 50 tahun. Sebagai salah satu anggota Tim Pelaksana Kegiatan BKAD Kecamatan Likupang Timur, Ferry Rantung ikut bekerja membangun kios penjualan souvenir di lokasi wisata Pantai Paal. Kaki kanan Bapak Ferry Rantung terpaksa diamputasi akibat kecelakaan kerja beberapa tahun yang lalu. Kondisi ini tidak membuat Beliau kehilangan asa dan senantiasa aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan pembangunan di kampungnya, desa Marinsouw.
Kisah inspiratif penyandang disabilitas pada Kegiatan PISEW Tahun 2018 diharapkan menambah wawasan bagi kita semua bahwa kondisi fisik seseorang tidak dapat dijadikan patokan untuk menilai produktif atau tidaknya orang tersebut. (Posma PHS/TAPr DIY)