30 Oktober 2019
Kolaborasi Kegiatan PISEW dan P3TGAI dalam meningkatkan pertanian di Provinsi Bali
Siapa tidak kenal Bali? Ketika nama pulau dewata ini terdengar, benak langsung terbayang liburan. Pasir putih, pantai, hamparan sawah, dan pemandangan indah. Imaji pariwisata itu sudah sedemikian lekatnya dengan Bali, sehingga membawa dampak pada perubahan sendi kehidupan masyarakat di Bali. Sektor pariwisata kini terus menekan pertumbuhan sektor pertanian Bali. Data-data yang ada juga menunjukkan bahwa kontribusi pertanian terhadap ekonomi Bali terus mengalami penurunan. Padahal salah satu imaji yang muncul ketika terucap kata Bali, adalah hamparan sawah yang sangat ikonik.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Bali pada tahun 2018 adalah 6,35 persen. Ini merupakan prestasi, karena pertumbuhan itu melampau pertumbuhan ekonomi nasional yang berada pada kisaran 5 persenan. Selain itu, tingkat kemiskinan Bali pada tahun 2018 yaitu 3,91 persen dan merupakan terendah kedua se-Indonesia setelah DKI Jakarta. Sedangkan tingkat pengangguran Bali masih 1,37 persen, dan menjadi yang terendah se-Indonesia.
Kawasan Perdesaan Marga
Salah satu kabupaten yang menjadi ujung tombak pertanian di provinsi Bali adalah Kabupaten Tabanan. Kabupaten Tabanan merupakan salah satu kawasan andalan pariwisata Indonesia. Tak hanya itu, Tabanan memiliki potensi pertanian yang besar, banyak tanaman holtikultura yang sudah tersertifikasi dibudidayakan di sana, ini merupakan bukti dari kemajuan pertanian di Tabanan. Banyak kecamatan di kabupaten ini yang dapat mengkolaborasikan peningkatan ekonomi antara bidang pariwisata dan bidang pertanian. Salah satunya Desa kukuh dan Desa Kuwum di Kecamatan Marga
Secara umum kawasan PISEW Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan 2018 adalah kawasan pertanian dan pariwisata sentra kerajinan ukiran, sehingga potensi yang ada dikawasan sangat besar untuk memperlancar mobilitas penduduk, karena adanya dua aktifitas yang sangat menopang perekonomian masyarakat secara umum. Potensi pertanian yang sangat tinggi dikawasan di buktikan dengan adanya stuktur organisasi pertanian (subak) yang sudah berjalan turun temurun dari jaman yang lampau. Sehingga potensi yg ada ini diharapkan diberi dukungan baik dari segi fisik maupun non fisik. Potensi pertanian dikawasan, khususnya di Desa Kukuh, luas wilayahnya mencapai 61,6% dari luas wilayah keseluruhan Desa Kukuh, sedangkan untukdi Desa Kuwum potensi pertaniannya adalah 45,68% dari luas keseluruhan Desa Kuwum.
Dalam Kegiatan PISEW TA 2018 di Kecamatan Marga ditetapkan 1 desa penyangga yaitu Desa Kuwum dan Desa Kukuh sebagai desa pusat Kawasan. Melalui PISEW pemerintah memberikan alokasi dana sebesar Rp. 600 Juta kepada kecamatan Marga. Selain dana PISEW juga terdapat pembangunan saluran Irigasi oleh Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) Dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dengan dana sebesar Rp 675 Juta. Pada kegiatan ini para petani yang bekerja membangun infrastruktur mendapatkan upah sebagai tukang sebesar Rp 125 ribu/hari dan pekerja sebesar Rp 85 ribu/hari. Saluran irigasi yang dibangun dapat mengairi areal sawah seluar 47.6 Ha. Panjang saluran yang dibangun sepanjang 600 meter. Sedangkan pada kegiatan PISEW dibangun jalan Produksi dengan Panjang 592 meter dan lebar 2.5 meter. Jumlah pekerja perhari yang terlibat sebanyak 25 orang dengan lama pekerjaan selama 3 bulan. Jalan Produksi yang dibangun melalui alokasi dana PISEW dan swadaya masyarakat ini memiliki manfaat yang sangat baik. Sebelumnya jalan yang digunakan oleh masyarakat untuk membawa hasil tani merupakan jalan tanah biasa yang akan semakin sulit dilewati apabila hujan tiba. Setelah dibangunnya jalan produksi ini masyarakat dapat dengan mudah mengangkut hasil pertanian dari sawah maupun akses menuju desa sekitar. Hal ini tentunya juga akan berujung pada peningkatan perekonomian kecamatan Marga dan taraf hidup masyarakatnya. Dengan dibangunnya kolaborasi antara kegiatan PISEW dengan kegiatan P3TGAI akan semakin meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat kecamatan Marga. Sehingga pertanian di provinsi bali semakin membaik dan dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang ingin melihat indah persahawan di provinsi Bali. (Posma PHS)