Disable Preloader

Baca Berita

04 Oktober 2021

Kiprah Garda Depan Kegiatan PISEW di Provinsi NTB

Fasilitator masyarakat atau FM merupakan bagian dari tim pelaksana kegiatan yang bertugas sebagai pendamping masyarakat dalam kegiatan PISEW untuk membangun infrastruktur di wilayahnya. Mendampingi masyarakat bukan hal yang mudah, FM kegiatan PISEW tidak hanya harus memiliki kemampuan teknis yang mumpuni tetapi juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan luwes untuk memberikan pemahaman, mengajari masyarakat dalam merencanakan, membangun, memelihara infrastruktur hingga menyusun pelaporan pertanggungjawaban atas pengelolaan dan penggunaan anggaran pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat. Pada intinya, FM sebagai seorang pendamping masyarakat dalam menjalankan kegiatan PISEW dituntut untuk multitasking

 

Ibu Mukhlisatun atau akrab dipanggil dengan Ibu Ica adalah fasilitator masyarakat yang bertugas di kecamatan Praya Barat, kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Ibu Ica harus mengawal kegiatan pembangunan infrastruktur yaitu jalan produksi yang berupa timbunan pilihan sepanjang 2.231,5 meter dengan jembatan dengan bentang 5 meter yang menyambungkan akses antara 2 desa, yaitu desa Kateng dan desa Banyu Urip. Infrastruktur ini membuka jalur untuk akses bagi para pelajar yang harus berangkat ke sekolahnya. Sebelumnya pelajar maupun petani yang akan mendistribusikan hasil taninya harus memutar jauh untuk mencapai lokasi yang dituju.

 

Dalam mengawal pelaksanaan pembangunan infrastruktur di kegiatan PISEW, tidak akan lepas dari konflik yang terjadi di lokasi kegiatan. Ibu Ica selaku FM harus mampu berperan dalam meredam konflik-konflik yang terjadi di masyarakat. Salah satu konflik yang terjadi dalam pembangunan infrastruktur di Praya Barat adalah adanya konflik antara BKAD selaku pelaksana kegiatan dengan pemilik lahan. Pemilik lahan tidak ingin menyerahkan tanah miliknya karena tanah itu merupakan mas kawin dari orang tuanya sehingga pelaksanaan pembangunan infrastruktur menjadi terhambat. Bu Ica harus mampu menjelaskan dengan sangat baik dan sabar tentang tujuan kegiatan PISEW, bagaimana pembangunan infrastruktur dapat memberikan dampak yang sangat besar bagi masyarakat.

 

Sebagai seorang ibu rumah tangga yang juga merupakan fasilitator masyarakat dengan pengalaman di bidang pemberdayaan masyarakat selama belasan tahun tentu bukan hal yang mudah dalam membagi waktu di kedua peran tersebut. Peran Ibu Ica dalam rumah tangganya juga sangat besar karena tanggung jawabnya sebagai istri dan juga sosok ibu dari ke 4 anaknya yang masih kecil-kecil. Tidak jarang, apabila anaknya ada yang sedang sakit, Ibu Ica tetap merawat anaknya meskipun harus tetap melakukan kunjungan ke lokasi pekerjaan.

 

Ibu Ica merupakan sosok inspiratif yang bertanggung jawab pada kegiatan PISEW dan juga dalam rumah tangganya. Kegiatan PISEW yang dilakukannya tidak mengganggu kegiatan Ibu Ica di rumah tangganya, begitupun sebaliknya. Cerminan dari hasil pembangunan dan harmonisasi dengan masyarakat di lokasi pekerjaan membuat Ibu Ica menjadi inspirasi sebagai Fasilitator Masyarakat. Harmonisasi masyarakat yang terbentuk dalam kegiatan PISEW ini terjadi karena Ibu Ica menerapkan sistem kekeluargaan yang dilakukan di rumah kedalam bersosialisasi dengan masyarakat di kegiatan PISEW kecamatan Praya Barat. (Penulis: Ade Prasetyo, Valentina)

Gambar Terkait