01 Maret 2019
Pembangunan Jembatan titian dan Dermaga di Desa Lori
Kecamatan Tanjung Harapan merupakan salah satu dari sepuluh kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Paser Propinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Paser, bahwa Kecamatan ini merupakan pemekaran dari Kecamatan Tanjung Aru di Kerang. Memiliki Luas wilayah ± 714,05 km2 terdiri dari daratan ± 480,40 km2 dan lautan ± 233,65 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 9.368 jiwa. Kecamatan Tanjung Harapan terdiri dari 7 (tujuh) desa. Di dalam Surat Keputusan Bupati Paser Nomor 959 Tahun 2004 tentang Kriteria Penilaian Desa Terpencil dan Desa Tidak Terpencil telah ditetapkan ketujuh desa tersebut menjadi 5 (lima) desa sebagai desa terpencil, dan 2 (dua) desa sebagai desa agak terpencil. Kondisi permukaan tanah di kecamatan Tanjung Harapan sebagian besar merupakan dataran rendah yang berupa rawa-rawa mangrove. Sumber utama mata pencaharian masyarakatnya mayoritas adalah nelayan dan petani tambak. Sekalipun tidak dapat dikembangkan dan dikelola secara profesional karena sebagaimana kita maklumi bahwa wilayah pesisir Tanjung Harapan adalah berstatus kawasan Cagar Alam.
Desa Lori adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Tanjung Harapan Kabupaten Paser yang terletak di daerah pesisir bantaran sungai. Desa Lori awalnya berada di muara sungai dan Desa Muara Lori diambil dari nama Sungai kecil menjadi nama Desa Lori. Penduduk yang tinggal di Desa Lori ini terdiri dari beberapa suku yaitu Suku Bajo dan Suku Bugis. Mayoritas penduduk Desa Lori ini bermata pencaharian sebagai nelayan. Selain itu Desa Lori merupakan wilayah paling potensial untuk usaha budi daya air asin atau tambak udang dan ikan, hal tersebut di dukung oleh kondisi goegrafisnya. Dukungan pemerintah daerah untuk pengembangan potensi perikanan budi daya air asin sangat di harapkan.
kegiatan PISEW TA. 2018 yaitu pembangunan Jembatan titian dan Dermaga di Desa Lori Kecamatan Tanjung Harapan merupakan satu langkah kedepan kearah peningkatan perekonomian masyarakat setempat khususnya daerah pesisir pantai dan juga berdampak terhadap desa yang lain seperti Desa Labuang Kallo, Selengot, Tanjung Aru dan Desa Random semua mengandalkan Jembatan Titian dan Dermaga ini untuk antar penumpang dan juga jual hasil tangkapan dilaut dan hasil panen tambak masyarakat untuk bersandar dijembatan Titian dan Dermaga yang dibangun PISEW TA.2018 di Desa Lori. Luas kawasan terlayani adalah ada 5 Desa yaitu Desa Labuang Kallo sebagai Desa Penyangga, Desa Selengot, Desa Tanjung Aru, Desa Senipah dan Desa Random sehingga harapannya dengan termanfaatkannya Jembatan Titian dan Dermaga ini dapat meningkatkan biaya pertumbuhan perekonomian masyarakat khususnya nelayan, petambak dan bongkar muat barang khususnya daerah pesisir pantai yang di Kecamatan Tanjung Harapan kemudian dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat yang ada di Desa Lori.