10 Mei 2019
Paritispasi Kegiatan PISEW dalam Membantu Korban Banjir di Bengkulu
Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda kabupaten Bengkulu tengah Provinsi Bengkulu pada tanggal 26 April 2019 yang lalu tercatat adalah musibah yang paling besar terjadi dalam rentang waktu sepuluh tahun terakhir ini. Rilis data BPBD Bengkulu menyebutkan sebanyak 29 korban meninggal dan 13 korban lainnya masih dinyatakan hilang.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 13 ribu orang terdampak bencana, dimana 12 ribu diantaranya harus mengungsi. Ratusan ternak meliputi 106 ekor sapi, 102 ekor kambing/domba dan 4 ekor kerbau, mati. Di sisi lain, pendistribusian logistik terkendala akses yang terputus. Titik lokasi bencana banjir dan longsor sangat banyak sedangkan jarak antar titik banjir dan longsor berjauhan. Terbatasnya dana/anggaran juga menyulitkan operasional penanganan bencana.
Desa Sunda Kelapa dan Abu Sakim, Kecamatan Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah merupakan salah satu wilayah sasaran kegiatan PISEW Tahun 2019 yang terdampak banjir bandang tersebut. Sebanya 60 KK di desa Abu Sakim dan 250 KK di desa Sunda Kelapa terdampak bencana yang terjadi. Situasi ini menimbulkan empati di Tim PISEW provinsi Bengkulu dan berinisiatif memberikan dukungan moril serta bantuan kepada masyarakat di dua desa tersebut.
Saat kunjungan dilaksanakan pada hari Senin, 29 April 2019, banjir masih menggenangi setinggi lutut orang dewasa. Kondisi ini tidak menyurutkan semangat Tim PISEW provinsi Bengkulu menyalurkan bantuan berupa beras, mi instan, telur, dan pakaian layak pakai. Ketua Koordinator Tim PISEW provinsi Bengkulu, Bapak Heru Purnomo yang memimpin langsung penyaluran mengatakan, Kegiatan PISEW turut merasakan kesulitan warga akibat banjir ini dan berharap pemberian bantuan dapat sedikit meringankan. (TPPPISEW/EP)